Rabu, 26 November 2008

Nokia 9500 Dikritisi praktisi TI

Jika Kehadiran Nokia 9500 sempat membuat histeris para maniak ponsel. Namun, di mata para praktisi teknologi informasi (TI), Nokia 9500 justru dinilai mempunyai beberapa kelemahan. Apa saja kelemahan itu? Simak ulasan salah satu praktisi TI ini.Penghujung kuartal keempat tahun lalu, Nokia meluncurkan generasi Communicator terbarunya, yaitu seri 9500. Nokia 9500 yang sering juga diberi predikat sebagai telepon pintar (smartphone) ini sebenarnya lebih tepat sebagai mitra kerja. Sementara, untuk fitur hiburan rasanya masih kurang.

Untuk memenuhi kebutuhan hiburan, rasanya tidak terlalu banyak yang menonjol dari Nokia 9500. Hanya ada RealPlayer untuk memutar lagu dan hanya ada 16 melodi polifonik. Jadi Communicator saya rasa memang tidak cukup puas untuk pemenuhan hiburan, melainkan cukup menyenangkan dijadikan asisten kerja saja.

Penekanan pada peningkatan kebutuhan kerja tersebut tampak menonjol dengan diterapkannya virtual private network (VPN) yang rasanya belum pernah diterapkan pada ponsel manapun.

Melalui VPN, ponsel ini dapat membuat sambungan terenkripsi untuk informasi yang diperlukan saat berada di luar kantor. Sesibuk-sibuknya urusan bisnis, hal itu nasih dapat teratasi dengan tetap terhubung dan terkendali ke jaringan kantor untuk mengakses e-mail, aplikasi database, dan intranet. Bahkan, Nokia 9500 ini memungkinkan kita untuk melakukan video conference dengan para mitra bisnis.

Ponsel berukuran 148 x 57 x 24 mm ini, dilengkapi Nokia PC suite sehingga terkesan memberikan kenyamanan bagi pemakai yang ingin privasi-nya terjaga.

Dengan mengandalkan peranti lunak berbasis sistem operasi Windows 2000 atau Windows XP, ponsel ini cukup fungsional karena memungkinkan sambungan ke komputer.

Meski ponsel pintar ini dilengkapi perangkat tambahan Nokia PC Suite, kinerjanya masih kalah jauh dibanding perangkat lunak Windows seutuhnya. Aplikasi pengolah kata dan gambar mudah diperoleh.

Hanya saja untuk aplikasi lebih jauh, peranti lunak ini hanya dapat menjalankan fungsi yang diprogram untuk ponsel ini saja. Bahkan hanya terbatas pada sinkronisasi daftar kontak, kalender, e-mail, dan agenda terhadap Microsoft Outlook, Lotus Notes dan Lotus Organizer.

Rak MMC ‘ngumpet’
Penambahan fitur lainnya yang dapat menunjang kerja adalah peningkatan memori terpasang sebesar 80 megabyte (MB). Dengan demikian, persoalan kecepatan dan penyimpanan hasil men-download Internet kini sedikit terbantu.

Sementara itu, perluasan fungsi ponsel dalam bentuk perangkat tambahan kartu memori multimedia card (MMC), menyediakan ruang memori tambahan untuk musik, data dan aplikasi. Fungsi ini memang sangat membantu mengingat ponsel kini tidak lagi sekadar menyimpan data berisi daftar kontak belaka.

Dengan leluasa kita dapat menyimpan dan mem-backup berita seperti pada e-mail dan pesan teks yang panjang, foto, gambar diam, film, klip video, dan lain lain.

Namun, yang jadi pertanyaan mengapa perangkat memori ini tidak terpasang secara built-in saja? Karena posisi kartu yang dikumpulkan dalam lokasi yang sama dengan kartu SIM dan baterei cukup merepotkan pengguna untuk membongkarpasangnya.

Dari sisi desain, Nokia Communicator ini tampil cukup menawan. Dalam keadaan normal, sebagaimana ponsel Nokia pada umumnya, NOKIA 9500 cukup ramah bagi pemakai saat menekan tombol-tombolnya.

Nokia 9500 cukup cerdik menempatkan papan ketik lengkap dan layar aplikasi di bagian dalam. Persis seperti membuka tempat pensil, maka akan tampak layar dan papan ketiknya.

Ukuran antara papan ketik dengan layar cukup seimbang. Begitu pun dengan jarak antar tombol satu dengan yang lain, sehingga tidak perlu khawatir jari-jari dan jempol kita ikut menekan tombol lain saat kita menekan salah satu tombol yang diinginkan.

Setengah hati
Nokia 9500 tampak mungil dibandingkan dengan produk Nokia lain seperti N-Gage. Tapi, tidak berarti Nokia 9500 banyak tersedia tempat untuk koneksi eksternal. Ada satu rongga untuk USB, rongga Bluetooth dan inframerah.

Harga resmi ponsel ini setara dengan harga satu buah laptop merek terkenal yang ber-prosesor Pentium 4. Namun jika kita membelinya melalui jaringan pasar yang bertumpuk harganya bisa menyamai sebuah laptop ber-prosesor Pentium 4 Centrino yang sudah dilengkapi Bluetooth.

Menurut saya, julukan Communicator rasanya masing tanggung untuk ponsel ini. Meski dilengkapi perangkat lunak eksternal tambahan berbasis Windows, tampaknya masih setengah hati dalam penerapannya. Anehnya, ponsel ini justru seperti barang langka yang diburu orang.

Pernah beberapa pekan lalu stok produk ini langka di pasaran, sehingga tidak sedikit orang memburu produk ini bahkan rela mengeluarkan Rp4 - Rp5 juta lebih mahal dari harga resminya. Padahal tidak hanya Nokia 9500 yang dikeluarkan.

Dalam setahun ini Nokia mengeluarkan kurang lebih 30 jenis produk ponsel termasuk di dalamnya beberapa smartphone seperti Nokia 9300. Dan masih dalam ingatan kita rata-rata harga ponsel tersebut naik.

Beberapa kelemahan Nokia 9500 yang cukup mengganggu


Fitur hiburan minim


Letak rak MMC cukup merepotkan, karena menyatu dengan kartu SIM dan baterei


VPN memungkinkan Nokia 9500 terhubung ke jaringan komputer kantor secara aman, sehingga penggunanya dapat mengakses jaringan e-mail, database, serta intranet kantor

VPN Jadi Andalan

Istilah virtual private network (VPN) mungkin masih terdengar asing bagi sebagian komunitas pengguna ponsel. VPN merupakan suatu jaringan komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik. Infrastruktur publik yang paling banyak digunakan adalah Internet.

Yang banyak mengaplikasikan VPN adalah perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang. Jadi, komunikasi antara kantor pusat dan cabang maupun antar kantor cabang, semuanya, bisa dilakukan melalui Internet. Nah, berbagai teknologi atau terminal client bisa diikutsertakan ke dalam jaringan VPN tersebut. Yang paling sering digunakan adalah komputer.

Kehadiran Nokia 9500 boleh dibilang revolusioner, karena bisa difungsikan sebagai terminal client pada jaringan VPN. Tentu saja, agar dapat tergabung dalam jaringan VPN, Nokia 9500 itu harus diinstalasi dengan software atau program VPN terlebih dahulu.

Proses instalasinya sama seperti bila menginstalasi peranti lunak lainnya. VPN di sisi client dapat diinstalasi, baik pada kartu memori atau memori telepon. Penginstalasian VPN client ini untuk sementara akan membuat ukuran pemakaian memori telepon berlipat menjadi dua kali ukuran semula. VPN biasanya membutuhkan 1-16 K memori telepon. Siti Nuraryani ( Praktisi TI )

Sumber: http://www.trendigital.com/30012005/Ponsel/bila.htm

0 komentar:

Original Design by : x-template.blogspot.com.

Modified by :...